Mahasiswa ITB Tolak Aksi Solidaritas untuk Sondang


BANDUNG- Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus negeri dan swasta melakukan aksi solidaritas untuk mengenang Sondang Hutagalung, pria yang tewas bakar diri di depan Istana Merdeka beberapa waktu lalu.

Aksi yang diwarnai teatrikal itu dilakukan di depan Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam aksinya, seorang mahasiswa tergeletak, tubuhnya penuh lumpur, sambil memegangi bendera merah putih dan patung Burung Garuda. Teatrikal tersebut dikelilingi ratusan mahasiswa yang membentuk barisan lingkaran raksasa.

Salah seorang peserta aksi, Jainal Riko Frans Tampubolon yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Langlangbuana mengatakan, teatrikal tersebut simbol Sondang atau nasib masyarakat kecil yang hidup miskin.

"Aksi ini dilakukan berbagai mahasiswa dari berbagai kampus. Artinya kita mahasiswa bersatu," terangnya.

Ratusan mahasiswa itu datang secara bergerombol. Sekira pukul 14.30 WIB, bagian pintu utama Kampus ITB sudah dipenuhi mahasiswa yang sebagian mengenakan almamater berbagai warna.

Aksi tersebut membuat sebagian Jalan Tamansari dan Jalan Dago. Pusat aksi di Jalan Ganeca bahkan ditutup oleh kepolisian.

Sempat terjadi kericuhan di sela berlangsungnya aksi. Pasalnya, tuan rumah, yakni mahasiswa ITB, tidak mau bergabung ke dalam aksi solidaritas tersebut. Bahkan ketegangan terjadi ketika ratusan mahasiswa ingin memaksa masuk ke dalam Kampus ITB, namun dicegah keamanan.

Para mahasiswa juga berusaha mengeret bendera yang ada di tengah jalan utama menuju ITB menjadi setengah tiang. Namun lagi-lagi ditolak satpam. Lalu perwakilan mahasiswa ITB pun mendatangi kumpulan mahasiswa tersebut.

Presiden Mahasiswa ITB Tijar Bijaksana mengatakan, pihaknya bukan tidak peduli terhadap persoalan Bangsa Indonesia. "Kita juga selalu ikut aksi unjuk rasa. Tetapi kita lebih banyak diskusi," kata Tijar.

Namun, para mahasiswa yang mengajak supaya mahasiswa ITB bergabung, tidak mau menerima. Bahkan mereka sempat mencaci mahasiswa ITB.

Meski begitu, ketegangan tidak berlangsung lama. Massa membubarkan diri sekira pukul 15.00 WIB.
(crl)

Sumbernya gan : Okezone


Update berita :

Presiden Mahasiswa ITB Diberi Celana Dalam Wanita

INILAH.COM, Bandung - Presiden Mahasiswa ITB dihadiahi pembalut dan celana dalam wanita oleh salah satu peserta aksi solidaritas terhadap Sondang Hutagalung, mahasiswa yang bakar diri di depan Istana Negara.

Peristiwa yang terjadi di akhir aksi solidaritas Sondang ini berlangsung cepat. Belum ada keterangan terkait siapa yang memberikan pembalut dan celana dalam wanita kepada Presiden Mahasiswa ITB tersebut.

Pemberian pembalut dan celana dalam kepada Presiden Mahasiswa ITB tersebut dinilai sebagai simbolisasi bahwa perwakilan mahasiswa ITB banci.

"Presiden Mahasiswa ITB banci, karena tidak ikut mengacungkan tangan ketika kita minta bersatu, dan (mahasiswa ITB) menolak mengikuti aksi," kata salah seorang peserta aksi solidaritas Sondang usai memberikan pembalut dan celana dalam wanita kepada Presiden ITB, di depan Kampus ITB, Jalan Ganeca Kota Bandung, Rabu (14/12/2011).

Sebelumnya, sekitar 200 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi (PT) yang ada di Kota Bandung menggelar aksi solidaritas mengenang tewasnya Sondang yang membakar diri di depan Istana Presiden di Jakarta beberapa waktu lalu.

"Dalam aksi ini kami ingin menggugah rasa terkait tewasnya Sondang yang membakar diri," kata Presiden Mahasiswa Universitas Langlangbuana Jainal Riko Frans Tampubolon kepada wartawan di sela-sela aksi di depan Kampus ITB Jalana Ganeca Kota Bandung, Rabu (14/12/2011).

Aksi sempat memanas saat massa mencoba masuk ke kampus ITB. Hal itu terjadi karena pada aksi mengenang aksi Sondang, tidak ada salah satu mahasiswa ITB yang ikut.

Sehingga mahasiswa yang melakukan aksi berniat bergerak masuk ke kampus ITB, tetapi diadang oleh satpam kampus. Sejumlah massa hendak menurunkan bendera tetapi aksinya dihentikan oleh satpam.

"Kita lebih banyak diskusi. Aksi unjuk rasa kita ikut bergabung waktu di Gedung Sate," kata Presiden Mahasiswa ITB Tijar Bijaksana.[jul]

Sumber : inilah jabar

Category: 0 komentar

Dahlan Iskan Bangga dengan Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan rasa bangganya bahwa untuk pertama kali Indonesia mengalahkan Belanda dalam hal skala ekonomi.

"Belanda yang menjajah Indonesia dan membuat kita miskin selama 350 tahun, tetapi tahun ini pertama kalinya ekonomi Belanda kita kalahkan," ujar Dahlan dalam The Markplus Conference 2012 di Jakarta, Kamis (15/12/2011).

Lebih detail, ia menyebutkan, skala ekonomi (pertumbuhan PDB) Belanda mencapai 700 miliar dollar AS, sedangkan Indonesia bisa mencapai 800 miliar dollar AS.

Selain mengalahkan Belanda, Dahlan pun mengatakan, Indonesia berhasil mengalahkan Singapura dalam hal kapitalisasi pasar modal per penutupan pasar Rabu (14/12/2011) sore. "Closing market kemarin sore Indonesia 359 miliar dollar AS (dan) Singapura 337 miliar dollar AS," ujarnya.

Prospek ekonomi Indonesia pun diperkirakan kian bagus. Sesuai dengan ramalan para ekonom, Dahlan mengatakan, Indonesia diperkirakan akan masuk dalam investment grade. Terhadap kemungkinan ini, ia berpesan agar siapa pun tidak boleh terlambat untuk bergerak dan memanfaatkannya. "Inilah bukti masyarakat ekonomi kita yang tidak peduli politik ternyata jauh mencatat pencapaian lebih dari masyarakat politik," kata Dahlan.

Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat ekonomi Indonesia untuk bekerja, bekerja, dan bekerja.

Category: 0 komentar

MANAJEMEN KOMPENSASI IDEAL


Mengapa di beberapa perusahaan sering terjadi protes dalam bentuk demo para karyawan menuntut kenaikan gaji atau upah? Seolah tidak peduli dengan masalah krisis finansial global, para karyawan merasa berhak untuk menuntut kompensasi sesuai dengan jasa yang sudah dikeluarkannya. Faktor yang menyebabkannya antara lain dalam hal ketidak-puasan tentang manajemen kompensasi yang diterapkan perusahaan. Manajemen kompensasi dinilai tidak memberikan efek pada kesejahteraan karyawan. Pada gilirannya motivasi karyawan menurun dan ini akan mengakibatkan produktifitas kerja atau kinerja mereka berada di bawah standar perusahaan.

Kompensasi mengandung arti tidak sekedar hanya dalam bentuk bentuk finansial saja. Bentuk finansial langsung berupa upah,gaji, komisi, dan bonus. Sementara yang tidak langsung berupa asuransi, bantuan sosial, uang cuti, uang pensiun, pelatihan, dan sebagainya. Selain itu bentuk bukan finansial berupa unsur-unsur jenis pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Bentuk unsur pekerjaan meliputi tanggung jawab, perhatian dan penghargaan dari pimpinan, sementara bentuk lingkungan pekerjaan berupa kenyamanan kondisi kerja, distribusi pembagian kerja, dan kebijakan perusahaan.

Keterkaitan kompensasi dengan kinerja karyawan sangatlah siginifikan. Semakin tinggi kompensasi semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan; ceteris paribus. Derajat kepuasan yang semakin tinggi akan semakin meningkatkan motivasi karyawan dalam meraih kinerja yang tinggi. Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam memperoleh, memelihara, dan menjaga karyawan dengan optimum. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada tidak saja mengekspresikan diri mereka dalam bentuk protes keras dan mogok kerja, tetapi juga sangat mungkin meninggalkan perusahaan. Pertanyaannya mengapa tidak semua perusahaan mampu memberikan kepuasaan maksimum kepada karyawannya?

Posisi kompensasi dalam membangun perusahaan yang sehat selalu berada pada kondisi yang rumit. Artinya jika dilihat dari besarannya hampir mungkin karyawan tidak pernah mengatakan manfaat kompensasi yang diterimanya sudah maksimum. Selalu dikatakan derajat kepuasaan yang diperolehnya sekedar dalam rentang kurang sampai cukup puas atau pas-pasan. Di sisi lain perusahaan tidak mudah untuk segera memenuhi kebutuhan karyawan yang semakin besar dan bervariasi. Persoalannya terletak pada pertimbangan penentuan kompensasi yang tidak sederhana dan mudah diputuskan. Penentuan besaran kompensasi sangat dipengaruhi kondisi internal dan eksternal perusahaan. Kondisi kesehatan finansial dan profitabiliti perusahaan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam memberi kompensasi yang layak. Selain itu juga sangat dipengaruhi oleh tekanan-tekanan luar seperti peraturan pemerintah, pasar kerja, pasar komoditi, krisis ekonomi global, dan tantangan kompensasi internasional.

Untuk menjembatani jurang antara kepentingan perusahaan di satu pihak dan pihak lain kepentingan karyawan maka perusahaan perlu menerapkan manajemen kompensasi yang layak. Maksudnya adalah untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuan strategi bisnisnya dan menjamin terjadinya keadilan kompensasi berbasis pertimbangan faktor-faktor internal dan eksternal. Keadilan internal menjamin bahwa permintaan posisi kompensasi (finansial dan non-finansial) seperti gaji dan upah serta kualifikasi seseorang dalam bidangnya yang lebih tinggi akan dipenuhi sesuai dengan perilaku dan kinerjanya. Dan ini tentunya juga dengan mempertimbangkan faktor eksternal yang menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan bakal dikompensasi secara adil dengan membandingkannya dengan pekerjaan yang sama di pasar kerja.

Dalam penerapannya maka manajemen kompensasi memiliki prinsip-prinsip;

  • terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan;
  • setiap pekerjaan karyawan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja;
  • mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan; dan
  • sistem kompensasi yang baru harus dapat membedakan karyawan yang berprestasi baik dan tidak dalam golongan gaji yang sama.

Agar tujuan perusahaan dan harapan serta aspirasi individual terujud sesuai harapan maka dalam sistem penghargaan atau kompensasi, yang idealnya merupakan kesepakatan pihak manajemen dan karyawan, perusahaan perlu menyediakan kebijakan yang meliputi:

  • tingkat kompensasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak karyawan;
  • keadilan dengan pasar kerja eksternal;
  • keadilan internal sesuai dengan kondisi perusahaan;
  • perlakuan pada individu karyawan dan perusahaan berada dalam keseimbangan atau win-win result; dan
  • sosialisasi dan internalisasi manajemen kompensasi ke seluruh karyawan (manajemen dan non-manajemen) untuk memperkecil konflik.


Category: 0 komentar

Sukarela Pensiun, PNS Bakal Dapat 'Golden Shake Hand'


Jakarta - Pemerintah menyiapkan 'golden shake hand' atau kompensasi bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengajukan pensiun disi secara sukarela sebelum habis masa jabatan.

"Kan kalau di perusahaan juga ada semacam 'Golden Shake Hand' gitu ya, penggantian untuk dia tetap bisa untuk kegiatan lain dari dana yang dia dapat. Tapi itu perlu proses review bagaimana penghitungannya, itu nanti harus dilihat kembali," ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Kamis (22/6/2011).

Menurut Anny, pemberian pensiun dini ditentukan oleh performance based. Jika telah dilakukan pelatihan, tetapi tidak ada perbaikan kinerja, maka pemerintah akan menawarkan opsi pensiun dini.

"Pada dasarnya kita sudah ada performance base, kalau memang performance base-nya tidak masuk itu perlu dilakukan sesuatu, bisa ditraining yang bersangkutan, kalau tidak ditraining juga ga bisa maju juga performancenya kan bisa dilakukan cara yang baik, kan tidak mungkin juga tersandera, kita jadi terbebani dengan SDM yang besar itu menghabiskan uang negera itu tidak produktif dan itu salah, menyalahi performance, prinsipnya kan seperti itu, dan itu harus dibuka opsinya. Ini bukan soal gajinya saja, tapi soal pensiun, tunjangan hari tua dan sebagainya," jelasnya.

Sementara dari sisi anggaran, tambah Anny, akan lebih hemat dan bisa digunakan untuk pos yang lebih penting seperti infrastruktur.

"Bahwa solusi seperti itu harus mulai dibicarakan sebagai salah satu alternatif untuk menyelesaikan pembengkakan beban anggaran, saya pikir semua juga bersepakat, karena kita butuh anggaran lebih besar untuk membangun infrastruktur dan lain-lain," tambahnya.

Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya mengaku kewalahan mengatasi jumlah PNS yang terlalu banyak dan pembayaran pensiun yang sangat besar. Untuk itu, pemerintah berniat untuk membuat program pensiun dini bagi PNS.

Category: 0 komentar